Selasa, 20 Februari 2018

Berita News - Ir Joko Widodo Jangan Sampai Hukum Diperjualbelikan


Berita News - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan informasi kepada 1.591 hakim di Mahkamah Agung (MA). Dihadapkan dengan calon hakim, Jokowi mengatakan seharusnya tidak ada pembelian dan penjualan legal.


Jokowi mengatakan, baik sistem, proses dan praktik dunia hukum dan keadilan merupakan pilar utama untuk membangun dasar kemajuan bangsa. Keadilan dan keamanan hukum juga menjadi pilar yang sangat penting.

"Ada banyak contoh, negara yang akhirnya ambruk di dalam negeri adalah negara yang lemah atau bahkan gagal, karena dia tidak bisa membawa hukum dengan andal," kata Jokowi di auditorium pelatihan tenis Badan Penelitian Bangunan Kumdil, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/2/2018).

Jokowi juga mengatakan, jangan sampai undang-undang di Indonesia melemah. Hukum harus kuat untuk memberi rasa keadilan.

"Undang-undang tersebut harus memberikan landasan yang kokoh bagi lompatan kemajuan Indonesia, memberikan landasan yang kokoh untuk membangun kesejahteraan masyarakat kita, dan membangun keadilan sosial bagi semua orang di Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi juga ingat bahwa undang-undang tersebut tidak dinegosiasikan. Jika itu terjadi, itu akan merusak kepercayaan publik negara.

Jangan Lupa Baca Juga : Sebut Polisi Tak Ada Habib Rizieq di Pesawat, Massa PA 212

"Jangan sampai yurisprudensi yang bisa diperdagangkan, yang bisa diperdagangkan. Ini akan merusak kepercayaan dan kepercayaan masyarakat internasional terhadap institusi masyarakat kita." Itu bisa merusak kepercayaan pada intistusi- lembaga yang harus menjunjung tinggi amanat untuk menjaga keadilan, "katanya.

Jokowi percaya bahwa Mahkamah Agung dan peradilan yang mendasari selalu menjadi institusi yang berwibawa dan kredibel.

"Dia sadar jika calon hakim hakim adalah hakim integritas, hakim saja, hakim yang tidak meragukan kejujuran mereka," Katany.

Jokowi menyarankan hakim masa depan untuk memiliki kejujuran dan integritas sejati selama karir mereka sebagai hakim.

"Jadilah teladan dan teladan bagi profesi lain." Rakyat Indonesia menunggu saudara laki-laki hanya menjadi hakim, hakim profesional dengan integritas, martabat, hakim hakim yang memberi rasa keadilan, yang menjadi dasar bagi lompatan melompati kemajuan Indonesia dan memberikan landasan yang kuat untuk meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia, "jelasnya.

Sumber : Detik.com || JadiQQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar